Saturday, June 1, 2013

SEKECIL APAPUN PERBUATAN KITA PASTI ADA BALASANNYA



Kisah ini sangat  menarik, dan perlu anda dengarkan.


Diceritakan seorang yang bernama abi kilab dia mempunyai keponakan laki-laki, di mana saat  ini keponkannya dalam keadaan sakit parah, Abi kilab pun beranjak pergi kerumahnya untuk menjenguknya.  Disana abi kilab menemani keponakannya hingga larut malam , Mungkin karena lelah kantukpun datang menyerang , dalam keadaan bangun dan tidur tampaklah olehnhya seolah-olah melihat sesosok bayangan dua makhluk berjubah hitam, anehnya dua makhluk  ini tidak masuk melewati  pintu, merekan turun dari atap rumahnya seakan-akan terbang mendekati keponakannya yang sedang sakit, ternyata sosok tersebut adalah malaikat. Abi kilab mendengarkan percakapan serius dua makhluk ini. Kelihatan merundingkan sesuatu
“Coba kamu dekati orang yang sakit itu, coba kamu cium seluruh badannya  mungkin dia pernah  melakukan amal perbuatan baik semasa hidupnya”ujar Salah satu malaikat
“Ya, Namun bagian mana yang aku cium anggotanya?”Tanya balik, malaikat satunya lagi
“Bagian kepala, perut dan kaki”
“Ya, aku coba dulu”
Salah satu malaikat mendekati keponakan abi kilab yang sakit. Terlentang di atas kasur. Malaikat mulai mencium aroma dari bagian kepala kemudian bagian perut hingga bagian kakinya. Lalu kemabali dengan melaporkan hasilnya.
“Gimana malaikat, apakah kamu mencium aroma kebaikan dari anggota tubuhnya?”
“Aku cium aroma kepalanya namun orang ini tidak berbau baca’an alqur’an sama sekali, kemudian aku cium bagian perutnya namun kudapati orang ini tidak berbau puasa, lalu aku cium bagian kakinya namun kudapati bau orang tidak pernah melaksanakan solat malam” jelas malaikat satunya
“masak sih…orang ini tak ada bau kebaikan sama sekali?, aku gak percaya dengan hasilmu, aku akan coba  mencium anggota badannya ” ujar  salah seorang malaikat
salah seorang malaikat pun tak puas dengan hasil malaikat satunya, dia mendekati orang yang sakit tersebut, kemudian dia cium aroma kebaikan mulai dari kepala, tangan, berut, hingga kaki. ternyata Malaikat ini juga tak menemukan bau kebaikan sama sekali dari anggota tubuhnya.
“perkataanmu benar, dia tak ada bau kebaikan sama sekali” kata salah seorang malaikat kepada malaikat satunya.
“Tapi aku heran dengan orang yang sakit ini Karena dia tertulis sebagai umat nabi Muhammad, kemungkinan besar dia pernah melakukan kebaikan meski sedikit” tambahnya
“Coba kita dekati bareng-bareng orang yang sakit itu kemudian kita buka mulutnya terus kita peras saja lisannya” usul malaikat satunya.
Kedua malaikat tersebut sepakat mendekati orang yang sakit tadi dan menarik lidahnya lalu diperas dengan keras. Setelah itu ntiba-tiba ada tetesan yang keluar dari lidahnya.
Mendapati hal tersebut malaikat punsegera mengambil tetesan dari lidahnya. Ketika dicium tetesan tadi ternyata berbunyi allahu akbar namun menggunakan bahasa inthoqiah (bahasa ajami). Dari tetesan lidah tadi semerbakalah bau harum misik karena lidahnya pernah mengucapkan allahu akbar meskipun dia melafadkan dengan bahasa ajami.
Setelah malaikat mendapati orang yang sakit ini pernah melakukan kebaikan meski hanya lafad allahu akbar lalu mereka mencabut rohnya nya dengan pelan-pelan. Rohnya pun keluar.
“Malaikat kembalilah ke tempatmu tugasmu sudah selesai” ujar roh kepada  kedua malaikat itu saat ada di depan pintu.
Kesekon harinya abi kilabah bangun dan menceritakan kepada orang-orang disekitarya atas kejadian tadi malam dengan seadanya, tanpa menambah-nambah isi kejadiannya.

Hadirin yang kami hormati hikmah yang kita bisa ambil dari cerita itu adalah bahwa setiap amalan yang kita perbuat baik maupun buruk balasannya pasti kembali pada kita, semoga kita semua dicatat sebagai orang yang khusnul khotimah.

HAJI MABRUR TANPA MELAKSANAKAN HAJI

ada sebuah kisah menarik, abdulloh bin Mubarak seorang ulama’ besar generasi tabi’in, lahir pada 736 masehi. Suatu ketika saat melaksanakan haji ke mekkah, itu adalah ibadah kesekian kalinya yang ia lakukan. Setelah selesai tawaf  ifadah dan melempar jumrotul aqobah, ia beristirahat sambil bersandar ke tembok di hijir isma’ il, mungkin karena lelah kantukpun datang menyerang , dalam keadaan bangun dan tidur tampaklah olehnhya di balik  tembok dua malaikat yang tengah bercakap-cakap dengan serius
“Berapa orang jama’ah haji jama’ah haji tahun ini?” Tanya salah seorang malaikat.
“Ada 600.000 orang” jawab malaikat yang satu lagi.
“Berapa orang yang mabrur?”
“Tak seorangpun,,,,. Yang mabrur hajinya justru orang  yang tak jadi datang kesini”
“Siapakah dia?”
“Ali Almuwaffaq, Seorang tukang sepatu di Damaskus”
Mengalami kejadian seperti itu Abdulloh bin Mubarak pun langsung terjaga. Berkali-kali beliau membaca tasbih dan istighfar. Menyesali dirinya dan dari jama’ah haji lainnya yang sia-sia amal ibadahnya. Terdorong oleh rasa penasaran. Usai berhaji, diapun langsung pergi ke Damaskus, Ditelusurinya jalan-jalan sambil terus  bertanya “ dimana ali al muaffaq itu?”.
Karena nama profesi dan ketaatan ibadah ali al muaffaq sudah dikenal oleh penduduk disana, abdulloh bin mubarakpun berhasil menemuinya. Setelah mengucapakan salam dan perkenalan,  abdulloh bin Mubarak langsung menceritakan pengalamannya. Mendengar dua malaikat yang bercakap-cakap di hijir isma’il. Tanpa ragu beliau langsung bertanya
“Wahai apakah gerangan yang menyebabkan anda berpredikat haji mabrur, sedangkan anda sendiri tetap tinggal di damaskus?”
“Entahlah” jawab Ali Al muwaffaq merendah,
Ali kemudian melanjutkan jawabannya “ barangkali ada suatu hal yang pernah aku kerjakan yaitu mengorbankan niat untuk menunaikan haji tahun ini. Ceritanya begini, “saya sudah bertahun-tahun menabung untuk bekal perjalanan ketanah suci, pada musim haji tahun ini, saya sudah merencankan naik haji karena bekal  yang saya butuhkan sudah lebih dari cukup, suatu hari, istri saya yang menyidam tergiur oleh bau harum daging panggang dari dapur tetangga sebelah. Dia merengek terus untuk mencicipi daging panggang tersebut, saya pun terpaksa mendatangi rumah yang menjadi sumber gara-gara itu, pemilik rumah itu adalah janda miskin dengan beberapa anak kecil yang menemaninya, saya mengucapkan salam dan langsung mengemukakan hasrat istri saya, namun dia nampak tertegun, kemudian berkata dengan lembut
“wahai pembuat sepatu, maaf sekali saya tidak dapat mengabulkan permintaan istri anda karena daging yang saya bakar ini hanya halal bagi saya dan anak-anak saya yang sudah beberapa hari tidak menemukan makanan. Daging ini berasal dari bangkai keledai yang saya temukan dijalanan. Bagi anda dan istri anda yang masih memiliki kemampuan membeli makanan dan belum darurot jelas daging ini haram”
Mendengar hal itu saya balik dengan gugup dan tertegun,
Ali kemudian melanjutkan ceritanya “ Saya memang masih memiliki simpanan makanan bahkan tabungan untuk pergi hajI. Buta dan tuli terhadap nasib tetangga saya yang terpaksa memakan bangkai. Detik itu juga saya lari kerumah  untuk mengambil semua isi  tabungan dan menyerahkan pada janda beranak banyak tersebut hingga mereka terbebas dari kelaparan dan keterlantaran. Saya dan istri sayapun selalu  berdo’a agar terbebas dari jilatan api neraka.
Sahabat yang berbahagia mengambil hikmah dari kisah tadi kita dapat melihat bukti-bukti yang dijanjikan allah dan rosulnya bahwa sekecil apapun harta yang dijalan allah dengan ikhlas allah akan membalas dengan berlipat ganda, semoga kita dicatat sebagai orang yang dermawan hingga tercatat orang yang haji mabrur tanpa melaksanakan haji.

RUMAH SERIBU CERMIN





Dahulu, di sebuah desa kecil yang terpencil, ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama “Rumah Seribu Cermin.” Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di desa itu dan melintasi “Rumah Seribu Cermin”. Ia tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuk melihat-lihat apa yang ada di dalamnya.

Sambil melompat-lompat ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Telinga terangkat tinggi-tinggi. Ekornya bergerak-gerak secepat mungkin. Betapa terkejutnya ia ketika masuk ke dalam rumah, ia melihat ada seribu wajah ceria anjing-anjing kecil dengan ekor yang bergerak-gerak cepat.

Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah anjing kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat. Ketika ia meninggalkan rumah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, “Tempat ini sangat menyenangkan. Suatu saat aku akan kembali mengunjunginya sesering mungkin.”

Sesaat setelah anjing itu pergi, datanglah anjing kecil yang lain. Namun, anjing yang satu ini tidak seceria anjing yang sebelumnya. Ia juga memasuki rumah itu. Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat ada seribu wajah anjing kecil yang muram dan tidak bersahabat.

Segera saja ia menyalak keras-keras, dan dibalas juga dengan seribu gonggongan yang menyeramkan. Ia merasa ketakutan dan keluar dari rumah sambil berkata pada dirinya sendiri, “Tempat ini sungguh menakutkan, aku takkan pernah mau kembali ke sini lagi.”
Kesimpulan :

Semua wajah yang ada di dunia ini adalah cermin wajah kita sendiri. Wajah bagaimanakah yang tampak pada orang-orang yang anda jumpai?

KISAH WORTEL, TELUR, DAN KOPI



KURSUS CEPAT BACA KITAB ALMIFTAH LIL ULUM SIDOGIRI RAMADHAN 2023

 Tatacara Pendaftaran Santri Ramadhan Pondok Pesantren Sidogiri 1444 I 2022 1. Tentukan program Santri Ramadhan yang akan diikuti.  A. Kursu...