hari (ketika) Kami menghantam
mereka dengan hantaman yang keras
Pendahuluan
Ayat inilah yang digunakan para pakar pramal (Wisnu Sasongko) tentang
terjadinya perang armagedon, Perang ini juga dikatakan sebagai perang habis-habisan dan
terakhir dengan menggunakan seluruh kekuatan dari pelbagai aspek peralatan
senjata moden yang canggih.
Kemungkinan perang ini adalah Perang Dunia ke-3, (Perang Nuklear
berdasarkan kepada ramalan beberapa pakar termasuklah Sheikh Imran N. Hosein).
Menurut kajian dan
pendapat Sheikh Hamza Yusuf, keadaan dunia selepas itu akan kembali
menjadi seperti zaman pertengahan kesemua teknologi yang kita miliki sekarang
ini akan musnah dan berlaku perubahan yang amat ketara dalam sistem kehidupan
manusia, siri peperangan seterusnya (Perang Dunia ke-4), bala tentera akan
hanya menunggang kuda bersertakan pedang, panah, lembing dan alatan senjata
lama.
Benar dan tidaknya
tentang masalah ini, mari kita kaji bersama dalam kajian (NGOPI) Ngobrol
Pintar Lpsi.
Apa Armagedon?
Cuplikan presepsi yang terdapat dalam beberapa buku dan internet tentang
armagedon sebagaimana berikut.....
Armageddon adalah nama sebuah gunung di Palestina atau Israel.
Arti Armageddon sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ar berarti Gunung
(Har dalam bahasa Ibrani atau Hebrew) dan Mageddon (Magiddo) adalah nama kota
kuno di wilayah Israel sebelah Utara.
Kota Magiddo terletak di pegunungan Samaria tempat gunung ini membentang dari Magiddo di Utara sampai ke Hebron di Selatan. Istilah Armageddon berasal dari bahasa Yunani dan di kalangan kaum muslimin istilah Armageddon sama dengan Al Majidun “kemuliaan”, yaitu Perang Kemuliaan. Hal ini ditemukan dalam beberapa manuskrip yang tersimpan dalam perpustakaan-perpustakaan Islam di Timur Tengah. Di dunia Barat, Armageddon telah menjadi diskursus yang cukup urgen hingga sekarang, baik kalangan Kristen maupun Yahudi, dari rakyat biasa sampai Presiden. Sebagian mereka menganggap bahwa Armageddon adalah peristiwa jatuhnya meteor ke Bumi, padahal itu adalah pemahaman yang salah.
Hakikat Armageddon adalah penghancuran ''kesombongan'', terutama kesombongan orang-orang kafir, baik Yahudi maupun Nasrani. Mereka sombong atau merasa bangga dengan kecanggihan senjata, bangga dengan kekuatan tentara yang semuanya itu tak ada artinya dalam Armageddon. Segala senjata dan banyaknya tentara tak berarti di medan Armageddon. Armageddon adalah arena penampakan Qudratullah (kuasa Allah).
Kemudian mereka menghadap Nabi saw. untuk meminta bantuan. Mereka berkata: “Ya Rasulullah. Mohonkanlah hujan bagi kami (kaum Mudlar), karena kami sudah sangat menderita.” Maka Rasulullah saw. berdoa agar diturunkan hujan. Akhirnya hujanpun turun. Maka turunlah ayat selanjutnya (ad-Dukhaan: 15) yang menegaskan bahwa mereka akan kembali sesat. Setelah mereka memperoleh kemewahan, merekapun kembali pada keadaan semula. Maka turunlah ayat selanjutnya (ad-Dukhaan: 16) yang menegaskan bahwa mereka akan mendapat siksa Allah yang keras. Dalam riwayat tersebut dikemukakan bahwa siksaan itu akan turun di waktu perang Badar.
khudzaifa beranya “ ya rasulalallah apa dukhan itu?” lalu nabi menjawab “ kabut yang mengelilingi alam dari bagian timur samapai barat , kabut itu terus berlangsung selama 40 hari. Bila orang yang menghirupanya itu mukmin maka akan mersakan sangat kedinginan (flu) bila orang kafir maka akan mabuk yang keluar cairan dari lubang-lubang tubuhnya”
Kota Magiddo terletak di pegunungan Samaria tempat gunung ini membentang dari Magiddo di Utara sampai ke Hebron di Selatan. Istilah Armageddon berasal dari bahasa Yunani dan di kalangan kaum muslimin istilah Armageddon sama dengan Al Majidun “kemuliaan”, yaitu Perang Kemuliaan. Hal ini ditemukan dalam beberapa manuskrip yang tersimpan dalam perpustakaan-perpustakaan Islam di Timur Tengah. Di dunia Barat, Armageddon telah menjadi diskursus yang cukup urgen hingga sekarang, baik kalangan Kristen maupun Yahudi, dari rakyat biasa sampai Presiden. Sebagian mereka menganggap bahwa Armageddon adalah peristiwa jatuhnya meteor ke Bumi, padahal itu adalah pemahaman yang salah.
Hakikat Armageddon adalah penghancuran ''kesombongan'', terutama kesombongan orang-orang kafir, baik Yahudi maupun Nasrani. Mereka sombong atau merasa bangga dengan kecanggihan senjata, bangga dengan kekuatan tentara yang semuanya itu tak ada artinya dalam Armageddon. Segala senjata dan banyaknya tentara tak berarti di medan Armageddon. Armageddon adalah arena penampakan Qudratullah (kuasa Allah).
Kemudian mereka menghadap Nabi saw. untuk meminta bantuan. Mereka berkata: “Ya Rasulullah. Mohonkanlah hujan bagi kami (kaum Mudlar), karena kami sudah sangat menderita.” Maka Rasulullah saw. berdoa agar diturunkan hujan. Akhirnya hujanpun turun. Maka turunlah ayat selanjutnya (ad-Dukhaan: 15) yang menegaskan bahwa mereka akan kembali sesat. Setelah mereka memperoleh kemewahan, merekapun kembali pada keadaan semula. Maka turunlah ayat selanjutnya (ad-Dukhaan: 16) yang menegaskan bahwa mereka akan mendapat siksa Allah yang keras. Dalam riwayat tersebut dikemukakan bahwa siksaan itu akan turun di waktu perang Badar.
khudzaifa beranya “ ya rasulalallah apa dukhan itu?” lalu nabi menjawab “ kabut yang mengelilingi alam dari bagian timur samapai barat , kabut itu terus berlangsung selama 40 hari. Bila orang yang menghirupanya itu mukmin maka akan mersakan sangat kedinginan (flu) bila orang kafir maka akan mabuk yang keluar cairan dari lubang-lubang tubuhnya”
Armageddon terjadi dalam peristiwa besar di akhir zaman, yaitu
perang dunia terbesar di akhir zaman yang dimulai dari Magiddo. Nabi Muhammad
menyebut Peperangan Akhir Zaman ini sebagai al-Malhamah al-Kubro, suatu huru
hara besar yang belum pernah ada tandingannya, yang merupakan arena penampakan
kuasa Allah untuk membungkam kesombongan orang-orang kafir,'' ungkapnya.
Presepsi diatas tidak
ada dalil yang detail dalam penafsiran
berapa kitab tafsir quran. Kemungkinan besar ayat –ayat alquran yang ditafsiri
dalam terjadinya armagedon adalah tafsir israiliat yang yang batil,
tafsir israiliiat sangat erat hubungannya dengan kaum Yahudi dan Nasrani.
Mereka memakai ayat-ayat alquran yang kait-kaitkan dengan terjadinya peperangan
pada akhir zaman, dalil tersebut tercatat sebagaiman berikut.
AYAT AL-QURAN YANG DI KAIT-KAITKAN SEBAGAI DALIL
Terdapat
banyak dalil ayat-ayat alquran dalam buku
dan internet yang di disangkut pautkan dalam ranah armagedon. Sayangnya, tidak ada yang mengarah terhadap penjelasan armagedon. Namun, ada ayat yang agak mendekati pada
armagedon ini,
(Qs, Ad-Dukhan,10-11)
Maka tunggulah hari ketika langit
membawa kabut yang nyata[1371],
yang meliputi manusia. Inilah
azab yang pedih.
[1371] Yang dimaksud kabut yang nyata ialah bencana kelaparan yang menimpa
kaum Quraisy karena mereka menentang Nabi Muhammad s.a.w. (Mekkah)
(ingatlah)
hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras[1373].
Sesungguhnya Kami adalah pemberi balasan.
[1373]
Hantaman yang keras itu terjadi di peperangan Badar di mana orang-orang musyrik
dipukul dengan sehebat-hebatnya sehingga menderita kekalahan dan banyak di
antara pemimpin-pemimpin mereka yang tewas. (Madinah)(Qs, Ad- Dukhan,16)
Asbabun Nuzul
Surah Ad-Dukhan (bahasa Arab:الدخان) adalah surah ke 44 dalam al-Qur'an.
Surah ini tergolong surat makkiyah yang terdiri atas 59 ayat. Dinamakan Ad-Dukhan yang berarti Kabut
diambil dari kata Ad-Dukhan yang terdapat pada ayat 10 surah ini.
Diriwayatkan oleh al-Bukhari yang bersumber
dari Ibnu Mas’ud bahwa ketika kaum Quraisy durhaka kepada Nabi saw., beliau
berdoa agar mereka mendapat kelaparan umum seperti kelaparan yang pernah
terjadi pada zaman Nabi Yusuf. Alhasil mereka menderita kekurangan ,
sampai-sampai mereka pun makan tulang. (Setelah keadaan itu lama berlangsung)
orang-orang melihat ke langit dengan harapan melihat tanda-tanda akan turun
hujan. Maka Allah menurunkan ayat ini (ad-Dukhaan: 10) sebagai ejekan atas
perbuatan mereka.
Dalam kitasb
tafsir Fakhrur Rozi (ad dukhan) terdapat dua
pendapat
Pertama:
bahwasanya nabi muhammad mendoakan kaumnya ketika mereka semunaya membohonginya
“ allahumma aja’al sinnahum kasinni yusuf” ya allah jadikanlah masahidup
mereka paceklik seperti masanabi yusuf” lalu setelah itu datanglah zaman
paceklik, tidak ada setitikpun air hujan turun, tanah bumi merekah, dan kaum
quraisy kelaparan karena tidak makanan sehingga mereka memakan tulang belulang,
anjing dan bangkai hewan.
seseorang yang kelaparan bila melihat ke langit seolah-olah ada
kabut atau asap dalam pandannganya. oleh karena itu (ad dukhan) kabut yang
gelap ditimbulkan dari matanya karena sangatnya lapar. Hal ini menurut pendapat
imam ibnu abbas, maqatil, mujahid, ibnu mas’ud.
Kedua: kabut yang menyebar diseluruh alam yang menjadi salah satu
tanda hari kiyamat, pada saat inilah orang-orang mukmin merasa sangat
kedinginan (flu) dan orang-orang kafir melepuh keluar dari lubang-lubang
badanya, kedua kuping dan duburnya sebuah cairan.
Diriwayatkan nabi muhammada bersabda “ tanda-tanda kiamat pertama
kali adalah kabut, turunnya nabi isa, api yang keluar dari neraka adnan yang
menggiring manusia ke padang mahsyar”
Dari beberapa tafsir salah lebih mengarah kepada pendapat pertama
terjadinya paceklik sebelum perang badar. pendapat yang pertama menggunakan pengalihan
lafad dari hakikat kepada majaz, pengalihan tersebut menggunakan dalil ayat
sesudahnya dengan meninjau pada siyaqul kalam, Ad dukhan ayat 13, karena
al’quran erat kaitannya dengan konteks siyaqul kalam dan bahasa.
sedangkan pendapat yang kedua ( menjadi salah satu tanda kiamat)
tidak sesuai jika melihat siyaqul kalam selanjutnya ayat 13 ad dukhan karena
ketika jelas nampak tanda-tanda kiamat tidak mungkin untuk berdoa seperti dengan
ayat ini .
(ingatlah)
hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras[1373].
Sesungguhnya Kami adalah pemberi balasan.
1373]
Hantaman yang keras itu terjadi di peperangan Badar di mana orang-orang musyrik
dipukul dengan sehebat-hebatnya sehingga menderita kekalahan dan banyak di
antara pemimpin-pemimpin mereka yang tewas. (Qs, Ad- Dukhan,16)
(Pöqt)
terdapat dua perndapat ada yng mengatkan hari perang badar dan ada juga yang
mengatkan hari kiamat.
Kesimpulan
Mengkait-kaitkan ayat ini kepada kejadian armagedon termasuk
Tafsir Biro’yi Yang Madzmumah karena tidak ada penjelasan yang tepat dan dalil
dalam kitab tafsir serta kejadian armagedon termasuk kejadian yang ghaib (masih
belum tahu) sedangkan perkara ghaib tidak ada yang tahu kecuali allah ( la
ya’lau alghaaibat illa allah). Armagedon hanyalah ramalan dari para cendekiawan
yang bisa jadi terdapat kesalahan. Maka kami menyimpulkan armagedon bila
berangkat dari ayat ini termasuk penafsiran yang salah. Dan armagedon hanyalah
mitos belaka selagi tidak ada dalil alqur’an dan tafsiran yang menjelaskannya.
Namun tidak menutup kemungkinan adanya armagedon karena memang
hanya ramalan para pakar adakalanya
benar dan salah.Tentang kebenaran dari semua ini tentu saja hanya Allah SWT
Yang Maha Tahu dan Maha Berkehendak. Kita sebagai manusia hanya bisa melakukan
ikhtiar sebatas kemampuan yang telah digariskan oleh-NyA.
Wallau A’lam
Bisshowab.
No comments:
Post a Comment